@ kamar kos , tiga oktober duaribusepuluh
aku
sendirian kali ini benar benar sendirian ditengah tumpukan kertas ,
paper , modul , dan semua aktivitas yang nyaris membunuh segala
kesenangkanku yang "dulu"
aku sendirian kali ini memang benar2 sendirian yang membelenggu batinku .
aku
tidak lagi berada diantara beliau beliau yang hebat yang biasanya aku
panggil "ibu" dan "bapak" . aku sedang berjuang sendirian .
entah air mata ini mengalir begitu saja ketika hati kecilku berkata "ibu" atau "bapak" .
lembaran tissue sudah aku buang untuk mengahpus tapi tak pernah bisa berhenti .
tapi
tenang aku tidak akan menunjukkan air mataku pada siapapun selain tuhan
. hanya tuhan yang mengerti dan paham bagaimana bergejolaknya batinku
ketika sekarang aku jauh dari kedua orang hebat itu .
satu paragaf satu lembar tissue , begitu pula hidupku
satu hari satu harapan untuk cepat pulang dan berada dipelukan ibu dan bapak
ketika
setiap sepersepuluh sekon detik aku merindukan beliau dan seperseribu
mili air mata yang aku keluarkan untuk menahan agar tidak keluar di
depan siapapun kecuali tuhan .
aku tidak pernah menyangka jika
harus jauh dari ibu dan bapak , tidaaak pernah sebelumnyaaaa , tidak
pernah dan tidak akan pernah menyangka .
bagaimana tidak untuk
jauh seperseribu meter dari ibu saja aku sudah bingung bgaimana dengan
sekarang sepersatujuta waktu untuk sementara tidak bertemu dengan beliau
. weekend itu saja jika diperbolehkan senior pulang baru pulang kalo
tidak yaaa senior2 itu yang mengambil waktuku yang sedikit itu .
tissueku sudah basahhh dan harus dibuang dan diganti dengan yang baru .
begitu pula dengan aku yang sekarang , ini terhitung hidup baru .
yang biasanya makaaan saja aku masih disuapin , mandi air panasnya dimasakin , pulang kuliah dianter jemputin , apa2 disiapin .
untuk makan saja aku harus berjuang sendiri , apalagi mandi apalagi kuliah semuanya harus sendiri .
semuanya masih asing masih belum terbiasaaa .
bagaimana dengan yang dirumah yang tinggal ibu dan bapak .
mas
aji minggu lalu juga berjuang untuk hidupnya , untuk pendidikannya ,
mas aji sudah kerja di sebuah kota kecil di pati dan lebih jauh lagi
ratusan kilo dari rumah ,
dan aku 30km dari rumah . aku harus berjuang sendirian .
ibuk , bapak doakan aku yaaa doakan aku kuat , doakan aku bisa
saat malam terakhir kemarin sebelum dikosan aku sengaja tidur sama ibu dan ibu bilang gini :
"dek
kalo dikosan jangan lupa sholat yaa , jangan lupa makannnya , jaga
kesehatan , kalo ada apa2 langsung telpon jangan lupa ngajinya , belajar
yang bener dek biar pinter"
terkesan manja dan anak mama
sekali memang , tapi aku memang manja , aku sulit amat sangat sulit
sendirian . tapi kali ini memang aku harus berjuang sendirian . aku kuat
kok , aku pasti kuat :))))))
miris memang dalam satu kota tetapi berbeda tempat tinggal dan dipisahkan dengan jarak 30 km
ibu , bapak jaga kesehatan yaaa :) lihat aku sampai
wisuda ya , sampai aku sukses sampai aku bisa membayar semua kasih
sayang ibu sama bapak . aku sayang ibu sayang bapak
menulis ini benar2 sulit , benar2 menguras air mata dan benar2 berat
tiga oktober dua ribu sepuluh . 16:52
-yang merindukan kalian- adek-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
Semangat ya Cha. Teman sesama maba.... Mari saling menyemangati.
Emang berat banget deh kayanya. Tapi yang perlu diinget, kita disana di gembleng jadi orang orang luar biasa. Ibaratnya pisau deh, gak akan tajam kalo gak diasah.
#sotoyabis
Sabar ya sayang,, aku sudah berpengalaman dari kamu, aku pernah kurang lebih 1000 km dr rumah dan hasilnya, aku adalah anak yang tegar sekarang! yeyeye, SEMANGAT ICHA!!
@helmisatria : terimakasihh yaa semangatnnyaa :)) semoga ngga lama2 pengkaderannyaaa
@qhi : terimakasihh sayang :) abis ini aku jadi anak yang kuat sama kaya kamuuu kok :)
Posting Komentar